1. Persiapan Mental
2. Bicarakan Antar Keluarga
3. Tetapkan Biaya Pernikahan
4. Tetapkan Tempat dan Waktu Acara Pernikahan
5. Hubungi Penyedia Tenda Pernikahan dan Sarana Catering
6. Buat Daftar Rekan, Kerabat dan Saudara yang Akan Diundang
7. Menghubungi Karang Taruna dan Juga Ketua RT/RW
8. Pesan Undangan Pernikahan
9. Beli Busana Pernikahan, Mahar nikah dan Juga Suvenir Pernikahan
10. Buat Resepsi Sehari Saja
CALON SUAMI
1. Pengantar RT-RW dibawa ke Kelurahan setempat untuk mendapatkan Isian Blangko N1, N2, N3 dan N4.
2. Datang ke KUA setempat untuk mendapatkan Surat Pengantar/Rekomendasi Nikah (Jika calon Istri beralamat lain daerah/Kecamatan).
LAMPIRAN
1. Fotokopi KTP,
2. Akta Kelahiran dan C1 (Kartu KK),
3. Pas foto 3×4 = 2 lembar, jika calon istri luar daerah,
CALON ISTRI
1. Pengantar RT-RW dibawa ke Kelurahan setempat untuk mendapatkan Isian Blangko N1, N2, N3 dan N4,
2. Datang ke KUA setempat untuk mendaftarkan Nikah dan pemeriksaan administrasi (bersama Wali dan calon suami),
3. Calon Suami dan Calon Istri sebelum pelaksanaan nikah akan mendapatkan Penasihatan Perkawinan dari BP4.
LAMPIRAN
1. Fotokopi KTP,
2. Akta Kelahiran dan C1 (Kartu KK) caten (kita),
3. Fotokopi Kartu Imunisasi TT,
4. Pas foto latar biru ukuran 2×3 masing-masing caten (kita) 5 lembar,
Adapun prosedur pengajuan nikah di KUA adalah sebagai berikut:
#1 Menentukan Lokasi Akad Nikah
#2 Melengkapi Dokumen dan Syarat Pengajuan
1. Surat pengantar dari ketua RT,
2. Surat pernyataan belum menikah dengan materai Rp6.000 yang diketahui ketua RT dan RW serta Kelurahan setempat,
3. Surat keterangan untuk nikah model N1, N2, dan N4 yang bisa didapat dari Kelurahan,
4. Fotokopi KTP dan kartu keluarga pasangan dan orang tua/wali,
5. Pas foto 2×3 sendiri-sendiri 5 lembar.
6. Pas foto berwarna calon pengantin duduk berdampingan 4 x 6 enam lembar,
7. Akta Kelahiran,
8. Fotokopi KTP saksi nikah.
#3 Mengetahui Alur Prosesi Nikah
#4 Melunasi Biaya Nikah jika Menikah di Luar Jam Kerja
#5 Mengecek Keaslian Buku Nikah
1. Menyiapkan kain kebaya untukmu di pelaminan
Saat kamu sudah mendapatkan gambaran tentang lokasi pernikahan, cobalah mulai memilih pakaian pengantin yang pas dan sreg di badan
Mendekati hari H tenntukan perias pengantin yang akan kamu gunakan jasanya. Dokumentasi dan pengiring musik di acaramu juga jangan lupa
2. Meski tanggal belum ada, ancang-ancang akan mengadakan di gedung atau di rumah pun sudah harus dipikirkan matang-matang
3. Kelihatannya sepele, tapi printilan seperti souvenir bisa lebih tenang kalau kamu cari atau tentukan dari sekarang
4. Daripada akhir pekan diam di rumah, mending sesekali kamu datang icip-icip makanan ke vendor katering, mencari sekaligus mengira biayanya
5. Memperkirakan siapa saja yang perlu diundang nanti di acara bahagiamu pun, tak ada salahnya kalau dihitung sejak dini
6. Perlu kamu tahu sejak sekarang apa saja yang kira-kira diperlukan untuk administrasi di KUA, supaya nanti nggak kelabakan mempersiapkannya
Jangan lupa juga mencari cincin pernikahanmu, ya.
Jangan lupa untuk siapkan seserahan, ya.
7. Karena yang mahal bukan hanya hari H-pernikahannya, tapi bangun rumah tangganya, menabung jadi hal utama
Jangan Kebelet Nikah Sebelum Melakukan 7 Persiapan Ini
Pasangan pintar pasti siapkan hal ini!
Penasaran apa saja trik mempersiapkan penikahan itu? Simak ulasannya dalam artikel berikut:
1. Diskusikan seperti apa aturan cash flow kalian nanti
Tahukah kamu kalau salah satu masalah utama dalam pernikahan adalah karena uang? Kebanyakan pasangan mengaku bahwa uang sering kali memicu pertengkaran. Mulai dari gaji suami yang dirasa kurang sampai tidak pintarnya istri mengatur pengeluaran membuat pasangan kerap berada dalam masalah. Agar hal serupa tidak terjadi, sebelum menikah sebaiknya kamu dan pasangan membicarakan aturan cash flow yang berlaku nantinya. Misal berapa budget harian untuk biaya operasional. Jika kedua pasangan bekerja, diskusikan siapa yang bertugas membayar apa, sampai dengan besaran tabungan bulanan. Semakin jelas aturan cash flow ini dibicarakan, akan bertambah baik pula untuk pernikahanmu nantinya.
2. Pilih tempat tinggal sesuai kebutuhan. Langsung beli tempat tinggal baru atau tinggal sementara bersama orangtua?
Hal lainnya yang juga tak boleh dilupakan adalah masalah tempat tinggal. Setelah menikah di mana kamu dan pasangan akan tinggal? Apakah langsung mencari rumah sendiri? Atau untuk sementara waktu tinggal dulu bersama orangtua? Jika pilihannya rumah pribadi, itu artinya kalian harus memikirkan dana untuk membeli atau menyewa tempat tinggal tersebut. Sementara jika bersama orangtua, pastikan keberadaan kalian tidak menjadi beban. Kamu dan pasangan bisa menabung dulu sebelum akhirnya bisa membeli tempat tinggal sendiri.
3. Mengisi Rumah
Kalau uangmu sudah cukup membeli rumah, kini saatnya mengisi dengan perabotan. Selain furnitur, perlengkapan yang tak kalah penting adalah barang elektronik rumah tangga seperti kulkas, mesin cuci dan sebagainya. Usahakan selalu memilih alat elektronik yang harganya terjangkau tapi kualitasnya terjamin, bukan yang mahal dan canggih tapi tidak terlalu berguna untuk sehari-hari. Juga jangan membeli barang yang asal murah, karena kadang bukannya berhemat, kita malah harus merogoh kantong lebih dalam akibat barang sering rusak atau tidak berfungsi dengan baik.
4. Rencanakan juga tentang biaya pendidikan anak agar kalian tak kesulitan di kemudian hari
Berapa orang anak yang kamu impikan ada dalam pernikahanmu? Satu, dua, atau lebih? Semakin banyak anak yang ingin kamu miliki, akan bertambah besar pula biaya yang dibutuhkan. Karenanya sebelum menikah bicarakan dulu jumlah anak yang diinginkan agar kamu bisa memperhitungkan biaya yang dibutuhkan. Ingat pula kalau pengeluaran tersebut tidak hanya biaya makan saja tapi juga pendidikan dan kesehatan. Memperhitungkan biaya anak secara baik bisa membantumu agar tidak kesulitan di kemudian hari.
5. Bicarakan investasi apa yang kamu dan pasangan inginkan
Selain tabungan hal lainnya yang juga harus dipersiapkan adalah investasi. Karena kelak di hari tua kamu memerlukan hal ini. Kamu dan pasangan bisa mendiskusikan jenis investasi apa yang diinginkan. Misalnya apakah itu dalam bentuk deposito, logam mulia, atau mungkin bermain di bursa saham. Walaupun terkesan terlalu cepat tapi membicarakan masalah investasi penting untuk masa depan kalian, lho.
6. Jangan ragu membicarakan cara mendidik anak yang menurut kalian paling efektif
Kamu dan pasangan berasal dari keluarga berbeda pastinya dididik dengan cara berlainan. Mungkin keluargamu dalam mendidik anaknya terhitung lebih santai. Sementara calon pasangan justru sebaliknya, ia berasal dari keluarga yang serba disiplin dan penuh aturan. Nah, perbedaan seperti ini biasanya membuat kalian punya cara mendidik yang berbeda. Kamu nantinya cenderung bisa berkompromi saat anak melakukan kesalahan, sementara pasangan belum tentu. Perbedaan-perbedaan seperti ini harus kamu bicarakan sebelum menikah. Usahakan kalian berdua memiliki pandang yang sama dalam mendidik anak agar ke depannya tidak ada pertengkaran karena masalah ini.
7. Terakhir, pastikan kamu sudah mendapatkan restu dari orangtua agar di hari pentingmu nanti semua merasa bahagia
Hal terakhir sekaligus terpenting adalah restu orangtua. Mintalah pendapat orangtuamu mengenai seseorang yang akan kamu nikahi tersebut. Apakah dia adalah orang yang menurut mereka baik? Karena biasanya perasaan orangtua itu peka menilai orang yang baik untuk kita.
Daftar Seserahan
Perlengkapan Sholat / Ibadah
Perlengkapan Mandi
Pakaian Dalam
Perlengkapan Makeup
Perhiasan
Perlengkapan Pesta
Makanan & Buah-buahan
Berapa kotak seserahan pernikahan yang perlu disiapkan?