Setiap kandidat memiliki hak untuk mengetahui hasil proses seleksinya.
Beberapa perusahaan mungkin masih senang menggunakan kata-kata "nanti akan kami kabarkan kembali".
Namun berapa banyak yang benar-benar memberikan feedback atas lamaran tersebut?
Jika pelamar memiliki kualifikasi yang tidak sesuai atau dinilai kurang, pihak HR berkewajiban untuk menginformasikan kekurangan-kekurangan tersebut pada pelamar. Informasi tersebut juga dapat dijadikan bahan pembelajaran bagi pelamar untuk mengembangkan diri.
Jadi, menurut saya, HR yang baik harus dapat memberikan hal positif tidak hanya ke pelamar yang diterima, tetapi juga yang ditolak. HR sebagai salah satu garda terdepan sebuah perusahaan sebaiknya dapat memberikan hal positif kepada seluruh pihak yang berhubungan dengan perusahaan.
3 Pertanyaan yang menjengkelkan ketika sedang di interview:
1. Kenapa Anda seperti kutu loncat? setiap tahun pindah?
Maka pertanyaan ini akan kembali ke Interviewer kenapa memanggil anda untu interview, apakah tidak membaca CV terlebih dahulu? selain itu dalam era modern seperti saat ini kadang bukan hanya uang yang dicari, akan tetapi apakah perusahaan tempat bekerja akan memberikan nilai positive untuk anda.
2. Apa kelemahan anda? saya akan jawab untuk apa ingin tahu kelemahan saya jika dalam bekerja yang dibutuhkan adalah kelebihan dan kemampuan yang saya punyai.
3. Apa yang akan anda berikan ketika anda bekerja di perusahaan ini? saya akan jawab sesuai dengan KPI yang di berikan kepada saya + apa saja perbaikan yang akan saya berikan pada saat implementasinya. Bagi saya ketika pertanyaan ini diberikan berarti interviewer belum tahu target apa yang akan diberikan kepada kandidat yang akan diterimanya.
Ketika kita menjadi interviewer maka tanyakanlah kemampuan yang dipunyai oleh kandidat dan apakah cocok dengan target yang diberikan. Lalu berikanlan informasi bagaimana process saat ini dan apa yang diharapkan perbaikannya. Agar orang yang kita terima mengetahui dengan jelas apa yang dia harus lakukan sebelum menandatangani persetujuan kerja.
Lesmana
Dipanggil interview terus gagal?
Lah gpp.
Berarti yang hrs di benerin, cara menghadapi interviewer.
Krn kalau sampai stage interview, CV anda sdh GOOD. Jadi challenge bukan lagi di benah2 CV.
Jadi jangan stress.
Challengenya cuman .... 1
Interview..
SAAT INI SAYA PRIORITAS BANTU JOBSEEKER.
Jika anda yg msh punya kerja dan mau pindah kerja dengan alasan apapun (gak tahan or family or apapun), anda akan berada di list prioritas terakhir. Krn anda msh pny kerja.
Sedangkan jobseeker, mrk tdk ada kerja. Sehingga mrk jauh lebih membutuhkan drpd anda yang sdh pny kerja.
Thank you.
Nanda Maulana Hidayatullah
Corporate HR Team Leader for Employee Relations & People Engagement and HR/HC Strategic Policy (Actively Seeking a New Challange)
Meluruskan paradigma di dunia kerja bagi Freshgrad n kandidat yg dapet Job utk pertama kalinya.
1. Lembur bukan bentuk loyalitas. sejatinya, lembur adalah pekerjaan tambahan diluar waktu normal krn kondisi yang dirasa mendesak. jadi kalau ada yang mengkaitkan lembur sebagai bentuk loyalitas, jangan teracuni dengan paradigma ini.
2. Loyalitas engga dihitung dari berapa lama kita bekerja. ga ada gunanya 5 tahun bekerja tapi ga menghasilkan added value utk diri dan perusahaan. Loyalitas yg paling nyata adalah kontribusi positif utk perusahaan dan pengembangan diri jadi lebih baik.
3. Status hubungan kerja kontrak atau tetap engga membuat posisi kamu jadi lebih rendah atau lebih tinggi. engga menjamin juga kamu akan berada dalam job security. apapun status hubungan kerjanya, PHK itu nyata dan dapat dilakukan. yang bisa diandalkan bukan hubungan kerja kontrak atau tetap, tapi hanya diri kamu sendiri melalui kontribusi dan kinerja.
4. ga pernah ada yg namanya terlambat dalam karir. jadi manager dalam usia berapapun itu adalah pencapaian. ga perlu merasa iri hati atau dengki sama rekan2 yg menapaki karirnya dengan cepat. ingat, ada banyak faktor yg membentuk karir serta kehidupanmu adalah milik kamu sendiri, bukan utk diperlombakan dengan siapapun.
"Wah itu bapak naik terus karirnya. Padahal gak bisa apa2. Cuman jago ngomong, sama bahasa inggris doang, lulusan sekolah bisnis luar negeri. Tapi kalo ngerjain sesuatu ya biasa aja sebenernya. Yg kerja keras ya anak buahnya. Trus anak buahnya pd resign", bisik teman saya (namanya disamarkan) curhat ttg mantan bosnya dulu, waktu ngopi2 bareng.
Mungkin temen sy tadi kzl (kesal) dan iri. Tp ya gimana, di dunia korporat, politik, sosial dll banyak dipenuhi org2 seperti itu. NATO (No Action Talk Only). Yg jadi masalah, org yg jago ngomong bnyk yg pesat karirnya. Disatu sisi karena ya communication skillnya bagus, jadi setiap org bisa mengerti. Disisi lain gak ditunjang sama kemampuan technical, interpersonal dan leadership.
Disisi lain orang2 suka terkesima sama org yg jago ngomong. Terbuai dengan cara presentasi atau orasi seseorang. Jadi yg dilihat ya omongannya bukan tindakannya. Agak2 susah gampang ya kalo nge-judge kayak gitu.
Disisi sini, ya kita sadari juga berarti kita musti belajar communication skill yg baik kalo mau naik karir ato yg lainnya. Jgn hny jago secara technical. Belajar pidato yg baik. Belajar presentasi yg baik. Communication skill itu penting di era teknologi informasi dan digital skrg ini.
No comments:
Post a Comment